Perbanyak Kerja Sama Internasional, Lahirkan SDM Unggul, UWKS Didukung Menparekraf Sandiaga Uno

  • 01 Dec 2024
  • 2 bulan lalu

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan dies natalis, kemarin (9/7) UWKS menggelar rapat senat terbuka berskala nasional dan orasi ilmiah oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Dr H Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA di Bangsal Pancasila. Sandiaga mengapresiasi tema yang diangkat UWKS. Menurutnya, tema itu relevan dengan kondisi negara belakangan ini.

Sandiaga meyakini bahwa modal terbesar Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045 adalah bonus demografi. ”Ini bekal yang harus kita maksimalkan dalam menyiapkan kepemimpinan dengan pilar kewirausahaan yang kuat,” ujarnya.

Gayung pun bersambut. Saat ini UWKS tengah mengembangkan wirausaha budi daya burung walet yang dilakukan berdasar hasil penelitian. ”Burung walet ini banyak sekali peminatnya di Nusantara. Saya sendiri mengonsumsi rutin untuk alasan kesehatan. Saya baru pulang dari Tiongkok. Ternyata di sana pun permintaan sarang burung walet sangat tinggi,” cerita Sandiaga.

UWKS dan segenap civitas academica diharapkan Sandiaga mengambil peran penting dalam pembangunan nasional. Sebab, UWKS dianggap Sandiaga punya tanggung jawab untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. ”Saya menitipkan untuk menggarisbawahi aspek kewirausahaan pada pemimpin masa depan. Konsep kewirausahaan itu harus kita gabungkan dengan nilai anggung wimbuh linuwih,” tuturnya.

Kemarin UWKS juga menyerahkan sertifikat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM kepada Dr Siti Gusti Ningrum drh. Hak paten itu diberikan untuk dua invensinya yang berjudul Metode Menurunkan Kadar Nitrit Sarang Burung Walet Konsumsi Menggunakan Larutan Jeruk Nipis dan Garam Laut serta Komposisi Minuman Fungsional Berbasis Sarang Burung Walet yang Diperkaya dengan Kayu Manis dan Cengkeh. Selain itu, UWKS memberikan sertifikat hak paten kepada Prof Dr Ir Hj Sri Arijanti MS.

Satu-satunya Kampus yang Membudidayakan Walet untuk Wirausaha

Dua pola ilmiah pokok di UWKS adalah wawasan lingkungan yang sudah diterapkan di kampus serta kewirausahaan. Selama lima tahun terakhir, UWKS membudidayakan burung walet. UWKS menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang membudidayakan walet untuk wirausaha. Arahnya untuk meningkatkan devisa negara dan membuka lapangan kerja baru.

”Ini diinisiasi oleh UWKS. Hasil produksinya bagus. Potensinya besar sekali. Kami harap mendapat perhatian pemerintah,” papar Rektor UWKS Prof Dr H Widodo Ario Kentjono dr Sp THT-KL (K) FICS.

Lulusan delapan fakultas UWKS diarahkan untuk siap bekerja dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa punya peluang besar untuk langsung terjun ke industri dan siap dengan dunia kerja setelah pendidikan formalnya rampung.

Keseriusan UWKS dalam menjaga kualitas adalah dengan menambah jumlah guru besar. Tahun ini UWKS akan mengukuhkan 6 guru besar dan 15 naik jabatan menjadi lektor kepala. ”Salah satu program kami adalah mengukuhkan banyak profesor dan lektor kepala karena SDM adalah unsur yang sangat penting,” tutur Prof Widodo.

Misi go international diwujudkan UWKS dengan memperbanyak kerja sama dengan berbagai negara. Ada 42 negara dan lebih dari 100 perguruan tinggi yang terikat MoU dengan UWKS. Program pertukaran pelajar berlangsung 6 bulan hingga 4 tahun. UWKS juga tergabung dalam kemitraan negara berkembang (KNB) dan masuk 19 kampus KNB yang diseleksi dari 3.000-an perguruan tinggi di Indonesia.

Prof Widodo mengungkapkan bahwa UWKS terus berusaha meningkatkan publikasi jurnal berskala Scopus. ”Banyak kemajuan yang telah dicapai UWKS akhir-akhir ini. Semua ikut bergerak aktif untuk maju ke depan. Kami juga didukung Yayasan Wijaya Kusuma,” terangnya. (nad/c9/ran)